Penyebab Haid Tidak Lancar Setiap Bulan nya

haid tidak lancar akan berlangsung secara teratur setiap bulannya. Meski mungkin jatuh pada tanggal yang berbeda, namun rutinitas tersebut tidak pernah terlewatkan setiap bulannya.  Menstruasi adalah proses keluarnya dinding rahim ke dalam darah, biasanya terjadi selama 3-7 hari.

Haid dikatakan tidak teratur atau tidak teratur jika siklus terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Selain itu, menstruasi tidak lancar ketika menstruasi berganti setiap bulan. Volume darah yang tidak seimbang, kadang banyak atau kadang sedikit, juga menjadi penyebab haid tidak teratur.

Jika haid tidak lancar atau tidak teratur tidak terjadi pada beberapa tahun pertama mengalami, maka masalah haid dapat digolongkan menjadi beberapa jenis haid tidak teratur. Seperti metroragia, oligomenore, menometroragia, dan amenore.

Di sisi lain, Anda mungkin tidak mengalami menstruasi selama satu atau dua bulan, dan hanya mendapatkannya pada bulan berikutnya. Sebenarnya, apa sih penyebab haid tidak teratur ini?

Apa Saja Penyebab Haid Tidak Teratur?

Siklus haid yang normal dihitung dari hari pertama haid selesai sampai haid pada bulan berikutnya. Dengan kata lain, siklus menstruasi yang normal akan berlangsung selama 25-38 hari. Jika lebih dari itu, maka haid Anda dikategorikan tidak teratur.

Ada berbagai kemungkinan penyebab kondisi ini, termasuk:

  1. Stres

Stres dapat membuat kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, proses terganggunya sel telur (ovulasi) tidak normal dalam siklus siklus Anda.

  1. Penggunaan alat kontrasepsi

Alat kontrasepsi, baik berupa pil maupun kontrasepsi spiral (IUD), berisiko menjadi penyebab haid tidak teratur. Sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu jenis alat kontrasepsi, Anda mungkin sudah mengetahui terlebih dahulu apa saja kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi tersebut.

Nah, salah satu efek sampingnya adalah mengacaukan siklus menstruasi Anda. Hal ini dikarenakan alat tersebut mengganggu kestabilan hormon reproduksi dalam tubuh. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter jika Anda merasa terganggu dengan kondisi ini.

  1. Perubahan berat badan yang drastis

Tanpa disadari, perubahan berat badan yang ekstrem baik berkurang atau bahkan bertambah  dapat mengganggu kerja hormon reproduksi dalam tubuh. Ambil contoh, penurunan berat badan yang drastis akan membuat tubuh memproduksi cukup hormon estrogen yang berguna dalam proses ovulasi.

Sementara penambahan berat badan menghasilkan peningkatan kadar estrogen yang mempengaruhi siklus menstruasi Anda, jelas Angela Chaudhari, MD, seorang ginekolog di Northwestern Memorial Hospital di Amerika Serikat.

  1. Pra-menopause

Sebelum benar-benar memasuki masa menopause, Anda akan melalui masa transisi yang dikenal sebagai pra-menopause. Meski mungkin terjadi lebih awal, namun kebanyakan wanita mendapatkan menstruasi ini saat memasuki usia 40 tahun.

Biasanya, lamanya waktu pra-menopause berlangsung adalah empat sampai delapan tahun. Selama ini, Anda akan mengalami berbagai gejala yang berhubungan dengan menopause. Salah satunya adalah perubahan siklus menstruasi, akibat kadar estrogen dalam tubuh yang tidak menentu.

  1. Memiliki PCOS

PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome adalah gangguan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Wanita dengan PCOS biasanya memiliki kadar hormon seks yang tidak seimbang (estrogen dan progesteron), kelebihan androgen atau hormon seks pria, dan memiliki kista kecil di ovariumnya.

Semua hal tersebut kemudian mengganggu proses ovulasi sehingga mengganggu siklus menstruasi. Anda dapat mengalami menstruasi dua kali sebulan, atau bahkan tidak mendapatkan menstruasi selama beberapa bulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *